BOLMONG, DARITIMUR.ID – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, resmi menetapkan status Tanggap Darurat untuk penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut pada 12 Agustus 2024.
Langkah ini diambil guna memastikan bahwa upaya penyelamatan dan pemulihan pasca-bencana dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolmong, Sugiharto Banteng, menegaskan bahwa keputusan ini diambil oleh Penjabat Bupati Bolmong, dr. Jusnan Mokoginta, dengan pertimbangan mendalam.
“Penjabat Bupati Bolmong sudah menetapkan status Tanggap Darurat selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 13 Agustus hingga 26 Agustus 2024,” jelas Sugiharto, menekankan pentingnya keputusan ini untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat terdampak.
Senada, Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Bolmong, Abdul Muin Paputungan, menambahkan bahwa pihaknya kini tengah memaksimalkan seluruh upaya penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor.
Distribusi air bersih menjadi prioritas utama dalam situasi ini, di mana PDAM dan BPBD Bolmong, didukung oleh dua unit tangki air dan delapan unit tong dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulut (BPPW Sulut), terus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
“Kebutuhan air bersih bagi masyarakat terus kami distribusikan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk PDAM dan BPBD Bolmong,” ungkap Abdul Muin, menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Selain pemenuhan kebutuhan air bersih, penanganan kerusakan infrastruktur juga menjadi fokus utama pemerintah. Dua jembatan di Desa Mengkang yang rusak, serta oprit jembatan penghubung Desa Bakan dan Tanoyan, akan segera diperbaiki secara darurat.
Penanganan ini dilakukan untuk memastikan aksesibilitas dan mobilitas warga tidak terganggu, yang merupakan aspek penting dalam pemulihan pasca-bencana.
“Kami akan segera melakukan perbaikan fisik secara darurat terhadap jembatan yang rusak di Desa Mengkang dan Desa Bakan-Tanoyan,” tambah Abdul Muin, menunjukkan kesiapan pemerintah untuk mengatasi dampak kerusakan infrastruktur.
Lebih lanjut, Balai Wilayah Sungai Sulut akan menangani tanggul yang jebol di Kelurahan Imandi, sementara BPJN Satker Wilayah Bolmong Raya terus mempercepat pembersihan material longsor dan pembangunan jembatan baley di ruas jalan Matali Baru-Torosik yang amblas. Upaya ini sangat krusial untuk memulihkan konektivitas antarwilayah dan meminimalisir dampak lanjutan dari bencana.
“Kami tidak akan berhenti sampai semua akses jalan dan jembatan kembali normal,” lanjut Abdul Muin.
Untuk mendukung masyarakat yang terdampak bencana, posko lapangan dan layanan kesehatan telah didirikan di Kantor Camat Lolayan-Desa Mopait. Langkah ini dilakukan agar warga yang membutuhkan bantuan segera dapat dilayani dengan cepat, termasuk dalam hal kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya.
“Posko dan layanan kesehatan telah kami dirikan di Kantor Camat Lolayan-Desa Mopait,” kata Abdul Muin.
Dengan seluruh upaya yang dilakukan, pemerintah Kabupaten Bolmong berkomitmen untuk melakukan penanganan bencana dengan cepat dan efektif, guna meminimalisir dampak serta mempercepat proses pemulihan bagi masyarakat terdampak. Keselamatan dan kesejahteraan warga adalah prioritas utama dalam setiap langkah yang diambil oleh pemerintah dalam situasi darurat ini.
***