DARITIMUR.ID – Mantan inspektur senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Hans Blix menyatakan bahwa ia percaya Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengambil risiko terjadinya bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, meskipun kekhawatiran internasional tentang keselamatannya semakin meningkat.
Pemimpin Kremlin itu “sangat rasional” dan “tahu apa yang dilakukannya”, kata mantan menteri luar negeri Swedia. Ia berulang kali menegaskan bahwa Irak tidak mengembangkan senjata nuklir sebelum Perang Teluk 1990.
Blix (96 tahun), menjabat sebagai Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dari 1981 hingga 1997.
Blix kemudian mengepalai tim inspektur PBB yang bertugas menentukan apakah Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.
Dia tidak pernah bisa memastikan hal tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) memimpin pertemuan mengenai situasi di wilayah Kursk, di kediamannya di Novo-Ogaryovo di luar Moskow, pada 12 Agustus 2024. (Foto: AFP)
Temuannya bertentangan dengan klaim yang disampaikan oleh Presiden AS George W. Bush, yang memerintahkan invasi ke Irak pada 2003.
“Ini adalah kesalahan besar dari pihak AS, yang didasarkan pada informasi yang salah dan keyakinan bahwa intelijen AS lebih tahu daripada apa yang kami ketahui,” kata Blix kepada AFP.