Global, DARITIMUR – Juru bicara militer Israel mengatakan Hizbullah sengaja membangun markas di bawah gedung-gedung tempat tinggal.
Militer Israel, Jumat (27/9), mengatakan pihaknya melancarkan serangan jitu pada markas pusat organisasi teror Hizbullah di Dahiyeh, pinggiran kota Beirut.
Serangan itu mengguncang gedung-gedung dan menimbulkan kepulan asap besar yang membubung ke atas kota itu.
Dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) mengatakan serangan itu menarget apa yang disebut juru bicara IDF sebagai pusat teror Hizbullah yang sengaja dibangun di bawah gedung-gedeung tempat tinggal di jantung Dahiyeh.
Sumber-sumber mengatakan Amerika Serikat (AS) sudah diberitahu sebelumnya, beberapa saat sebelum serangan udara. Namun, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada para wartawan pada Jumat (27/9) bahwa AS tidak mendapat peringatan sebelumnya mengenai serangan itu. Singh mengatakan Menteri Pertahanan Lloyd Austin baru berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel setelah operasi Israel berjalan.
Televisi Lebanon menyiarkan rekaman suasana setelah serangan. Asap tampak membubung ke uadara dan reruntuhan bangunan yang membara dengan puing-puing memenuhi jalan-jalan di sekitarnya.
Juru bicara IDF Laksmana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa setelah menjadi sasaran roket-roket dan pesawat nirawak (drone) Hizbullah selama hampir satu tahun, “Israel melakukan apa yang akan dilakukan oleh setiap negara yang berdaulat di dunia jika mereka menghadapi organisasi teror yang berupaya menghancurkan perbatasan mereka.”
Serangan udara Israel terjadi hanya beberapa menit setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Netanyahu menyampaikan pesan yang hampir sama.
“Kami tidak akan berhenti sampai warga kami dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka,” katanya. “Kami tidak akan menerima pasukan teror yang bertengger di perbatasan utara kami.”
Netanyahu juga menyampaikan pesan untuk Iran, yang mensponsori Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.
“Jika Anda menyerang kami,