Pada tanggal 5 Maret, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menegaskan komitmen China untuk menjaga Terusan Panama sebagai jalur perairan internasional yang netral dan mengatakan China tidak pernah ikut campur dalam pengelolaannya.
Klaim Beijing tersebut menyesatkan.
China telah menggunakan Inisiatif Sabuk dan Jalan, atau BRI, untuk memperluas kehadirannya secara strategis di pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia. Para analis mengatakan bahwa dengan mengamankan pelabuhan-pelabuhan utama, Beijing bertujuan untuk memperkuat pengaruh geopolitiknya untuk mendominasi perdagangan global dan logistik maritim.
‘Daerah Kantong Kolonial’ China
Pada tanggal 20 Januari, Panama memulai audit keuangan Panama Ports Company (PPC), anak perusahaan Hutchison Ports Holdings, yang telah memiliki terminal di setiap ujung Terusan Panama sejak tahun 1997 hingga menjual operasinya minggu lalu kepada konsorsium AS yang dipimpin oleh BlackRock.
Kepala Pengawas Keuangan Panama Anel Bolo Flores mengatakan audit tersebut bertujuan untuk “memastikan penggunaan sumber daya publik yang efisien dan transparan” karena pertumbuhan volume kargo PPC belum menghasilkan keuntungan finansial yang memadai bagi Panama.
China mengubah Terusan Panama menjadi “daerah kantong (enclave) kolonial yang menggantikan Amerika,” kata Flores.
Perusahaan induk Hutchison Ports, CK Hutchison Holdings, adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan terdaftar di Kepulauan Cayman.
CK Hutchison Holdings telah menghadapi tuduhan tetap atas kolusi dengan rezim komunis di China. Pendirinya, Li Ka-shing, memiliki hubungan yang baik dan langgeng dengan para pemimpin Partai Komunis China, Le Figaro melaporkan pada tahun 2018. Putra dan penerus Li, Victor Li, adalah anggota lama Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, sebuah badan penasihat politik terkemuka.
Taipan Hong Kong Li Ka-shing melambaikan tangan kepada wartawan setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua CK Hutchison Holdings Ltd pada konferensi pers di Hong Kong, China (foto: dok). » Baca selengkapnya, klik disini!