Majelis nasional Republika Srpska yang dikuasai Serbia di Bosnia pada hari Kamis (13/3) mengadopsi rancangan Konstitusi Republik yang baru, yang diperkenalkan oleh presiden republik otonom tersebut, Milorad Dodik, yang mencakup pasal-pasal yang melanggar Konstitusi Bosnia.
Jaksa penuntut negara Bosnia pada hari Rabu (12/2) telah memerintahkan penangkapan Dodik dan para ajudannya karena mengabaikan panggilan pengadilan atas tuduhan mencoba merusak konstitusi Bosnia. Republika Srpska adalah entitas di Bosnia dan Herzegovina.
Bulan lalu, pengadilan Bosnia menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada Dodik dan melarangnya berpolitik selama enam tahun atas kegiatan separatisnya dan karena menentang keputusan Perwakilan Tinggi internasional yang mengawasi Perjanjian Dayton 1995.
Perjanjian itu mengakhiri perang yang berakar pada masalah etnis yang berlangsung lebih dari tiga tahun dan menewaskan 100.000 orang.
Dodik menolak surat perintah penangkapan tersebut, dan mengatakan kepada wartawan di ibu kota wilayah, Banja Luka, pada Rabu bahwa hal itu bermotif politik dan bahwa ia akan meminta Rusia untuk memveto perpanjangan kehadiran EUFOR, pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa di Bosnia, di Dewan Keamanan PBB.
Dalam sebuah wawancara dengan VOA Bosnian Service pada hari Kamis, pengacara Dodik, Anto Nobilo, mengatakan Dodik tidak mengakui pengadilan Bosnia maupun kantor kejaksaan negara, dan dengan demikian tidak memerlukan pembelaan hukum.
“Saya tidak yakin Dodik akan ditangkap,” kata Nobilo. “Dodik tidak akan mau bekerja sama, atau menunjuk tim pembelanya, karena ia tidak menganggap proses hukum ini sah. … Bosnia perlu segera meredakan situasi ini. Ini adalah krisis konstitusional, hukum, dan politik yang besar dan harus diselesaikan secara politis.”
Nenad Stevandic, ketua majelis nasional Republika Srpska dan sekutu dekat Dodik, mengecam tindakan terhadap republik otonom yang dikuasai Serbia itu sebagai serangan terhadap tatanan konstitusional.
“Kami sepenuhnya benar,” katanya pada hari Rabu. “Namun, bersikap benar di Bosnia dan Herzegovina berarti dianiaya.”
Sementara itu,