DARITIMUR.ID – Dilanda cuaca ekstrem dan sebabkan banjir, ratusan rumah warga di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu 26 Juni 2024 tergenang air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong mencatat, selain ratusan rumah warga, beberapa fasilitas umum juga ikut terdampak banjir dari tingginya intensitas hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Sulawesi Utara itu.
Dampak Banjir pada Pemukiman dan Infrastruktur
Pemukiman Warga:
- Desa Pusian (40 unit rumah, 43 KK)
- Desa Pusian Barat (8 unit rumah, 8 KK/13 jiwa)
- Desa Pusian Selatan (19 unit rumah, 20 KK)
- Desa Toruakat (28 unit rumah, 30 KK, 105 jiwa)
- Desa Tanoyan Utara (50 unit rumah, 65 KK)
- Desa Kopandakan 2 (3 unit rumah, 3 KK/9 jiwa)
Fasilitas Umum:
- Jalan penghubung desa Doloduo dua-desa Makaruo terputus
- Desa Toruakat (1 unit musala)
Kepala Bidang Tanggap Darurat BPBD Bolmong, Abdul Muin Paputungan menyebutkan, cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi mulai terjadi sejak pagi hari pukul 04.00 WITA dan baru reda pada sore hari tadi.
Ia menyebutkan bahwa hujan deras ini meningkatkan kapasitas dan debit air sungai, menyebabkan banjir yang merendam pemukiman warga di berbagai kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Hal ini disebabkan oleh bibit siklon tropis 98W yang terpantau berada di laut Filipina, tepatnya di sekitar 7.2oLU 128.2oBT dengan kecepatan angin maksimum 37 km/jam dan tekanan udara minimum 1009 hPa. Bibit siklon tropis ini memberikan dampak langsung dan tidak langsung di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Kabupaten Bolaang Mongondow,” ucap Inglie, sapaan akrabnya, pada Rabu 26 Juni 2024.
“Setelah menerima laporan dan informasi dari pemerintah setempat dan masyarakat melalui Pusdalops-PB. BPBD langsung menurunkan Personil TRC-PB untuk melakukan kaji cepat di wilayah terdampak,” tambahnya.
Abdul Muin Paputungan menyebutkan lagi, tim penanggulangan bencana bersama masyarakat setempat telah berusaha melakukan evakuasi dan penyelamatan terhadap warga yang terkena dampak.
“Luapan air masih merendam pemukiman dengan ketinggian bervariasi antara 1 hingga 2 meter. Kondisi cuaca di lokasi kejadian berawan tebal, menyulitkan upaya penanggulangan. Selain itu, cakupan wilayah terdampak yang luas dan tersebar di lima kecamatan menjadi kendala tersendiri,” jelasnya.
Diketahui juga, korban banjir sangat membutuhkan bantuan berupa makanan siap saji, peralatan kebersihan, serta tikar dan selimut. Bantuan segera dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk meringankan beban mereka yang terdampak.
***