GLOBAL, DARITIMUR.ID – Beijing mengadopsi nada yang ramah dalam laporannya terkait kunjungan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada minggu ini, dan menekankan kerja sama serta saluran komunikasi yang terbuka, meskipun tetap mengklaim bahwa kebijakan Amerika Serikat terhadap China “tidak tepat.”
Lawatan Sullivan selama tiga hari yang padat tersebut berakhir pada Kamis (29/8) setelah ia melangsungkan pertemuan dengan beberapa pejabat China, termasuk pemimpin tertinggi China, Xi Jinping.
Ketika melaporkan pertemuan Sullivan dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi, Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (28/8) menyebut pembicaraan itu “terbuka, substantif dan konstruktif,” sebuah ungkapan yang juga digaungkan dalam pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.
Sullivan adalah penasihat keamanan nasional Gedung Putih pertama yang melawat ke China dalam delapan tahun, suatu kurun waktu yang diwarnai dengan perselisihan seputar hubungan militer-ke-militer, keamanan siber, kegiatan mata-mata dan perang di Ukraina.
Itu merupakan pertemuan langsung kelima antara Sullivan dan Wang sejak Mei 2023. Keduanya sebelumnya berbicara di Bangkok, Wina, Washington dan Malta. Tetapi pertemuan pada hari Rabu lalu menandai pertama kalinya Beijing menyertakan pandangan dari sisi Amerika Serikat dalam laporannya.