Israel, Senin (10/3) menerima undangan untuk mengirimkan delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, untuk bergabung dalam pembicaraan gencatan senjata di Gaza. Sementara itu, juru runding pemerintah Amerika Serikat mengenai sandera Hamas mengatakan pertemuannya baru-baru ini dengan perwakilan kelompok tersebut “bermanfaat.” Pertemuan mereka berfokus pada pembebasan seorang warga Amerika-Israel yang disandera Hamas.
Juru bicara Israel David Mencer, Senin (10/3) mengatakan pemerintahnya telah menerima undangan negara-negara penengah yang didukung Amerika Serikat untuk mengirimkan delegasi ke Doha. Ia mengatakan hal itu dibahas pada rapat Kabinet keamanan sehari sebelumnya.
Israel menekan Hamas, yang telah ditetapkan Amerika Serikat sebagai kelompok teroris, agar menyetujui perpanjangan tahap pertama gencatan senjata mereka. Tahap tersebut berakhir pada pekan lalu.
Israel menginginkan Hamas untuk membebaskan setengah dari sandera yang tersisa dengan imbalan janji merundingkan gencatan senjata yang permanen.
Namun, Hamas malah ingin memulai perundingan mengenai tahap kedua gencatan senjata yang lebih sulit, yang akan berkenaan dengan pembebasan sandera yang tersisa dari Gaza, penarikan pasukan Israel dan perdamaian yang abadi. Hamas diyakini masih menahan 24 sandera yang masih hidup dan jasad 35 lainnya.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu mengukuhkan bahwa pemerintahannya untuk pertama kalinya telah mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas. Ini menyimpang dari kebijakan lama Amerika Serikat untuk tidak berunding dengan teroris.
Ketika itu, Trump mengatakan, “Kami berdiskusi dengan Hamas. Kami membantu Israel dalam diskusi tersebut, karena kami membicarakan tentang orang-orang Israel yang disandera. Kami tidak melakukan apa pun terkait Hamas. Kami tidak memberikan uang tunai… Kenyataannya, saya membebaskan 59 sandera, dan kita tidak memberikan apa pun. Dengan 59 orang itu, kami tidak memberikan apa pun.”
Sementara itu, ribuan demonstran di Israel akhir pekan lalu berkumpul di luar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv untuk meminta pemerintah agar memperantarai kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas. Pesan mereka jelas: jangan ada konflik baru dengan Hamas,