DARITIMUR.ID – Mola Mola, atau lebih dikenal dengan nama ikan matahari, adalah salah satu spesies ikan yang paling unik dan misterius di dunia.
Dengan bentuk tubuh yang menyerupai piring raksasa dan kebiasaannya berjemur di permukaan air, ikan ini selalu menarik perhatian penyelam dan peneliti kelautan.
Nama “mola mola” berasal dari bahasa Latin yang berarti “batu giling” karena bentuk tubuhnya yang bulat dan pipih.
Sejak zaman dahulu, ikan ini telah menarik perhatian banyak orang karena penampilannya yang eksentrik dan kebiasaan hidupnya yang menarik.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang karakteristik, habitat, perilaku, serta ancaman yang dihadapi oleh ikan Mola Mola.
Karakteristik Fisik
Mola Mola memiliki tubuh yang sangat unik dibandingkan dengan ikan lainnya. Tubuhnya datar dan berbentuk oval dengan sirip punggung dan sirip dubur yang sangat besar dan simetris.
Ikan ini bisa tumbuh hingga panjang 3,3 meter dan berat mencapai 2,3 ton, menjadikannya ikan bertulang terbesar di dunia.
Kulit Mola Mola tebal dan kasar, sering kali ditutupi parasit, yang membuatnya kerap terlihat seperti “kotor”.
Warna tubuh ikan matahari bervariasi dari abu-abu hingga coklat, dengan beberapa individu memiliki pola bintik-bintik atau garis-garis.
Mata mereka relatif kecil dibandingkan dengan tubuhnya yang besar, namun mampu melihat dengan baik di berbagai kondisi pencahayaan.
Habitat dan Distribusi
Mola Mola tersebar luas di perairan laut tropis dan sedang di seluruh dunia.
Mereka lebih suka tinggal di perairan terbuka yang jauh dari pantai, namun kadang-kadang dapat ditemukan di perairan dangkal dekat pantai untuk mencari makanan atau membersihkan tubuh dari parasit.
Mola Mola adalah perenang yang lambat, tetapi mereka dapat melakukan migrasi vertikal hingga kedalaman lebih dari 600 meter.
Perilaku dan Kebiasaan
Salah satu perilaku paling terkenal dari Mola Mola adalah kebiasaannya berjemur di permukaan air. Mereka sering terlihat mengapung di permukaan dengan salah satu sisi tubuh menghadap matahari.
Para ilmuwan percaya bahwa perilaku ini mungkin membantu mereka untuk menghangatkan tubuh setelah berenang di kedalaman yang dingin, atau sebagai cara untuk menarik burung laut yang memakan parasit di tubuh mereka.
Mola Mola adalah pemakan opportunistik yang memakan berbagai jenis makanan, termasuk ubur-ubur, zooplankton, ikan kecil, dan alga.
Mereka memiliki rahang yang kuat dan gigi fusi yang membentuk paruh, memungkinkan mereka untuk menghancurkan mangsa yang keras.
Reproduksi dan Siklus Hidup
Ikan matahari dikenal sebagai salah satu hewan yang paling produktif dalam hal reproduksi. Seekor betina Mola Mola dapat menghasilkan hingga 300 juta telur dalam sekali bertelur, jumlah terbesar di antara semua vertebrata.
Telur-telur ini dilepaskan ke dalam air dan dibuahi oleh sperma jantan. Larva Mola Mola berukuran sangat kecil dan berbentuk bulat, berbeda jauh dengan bentuk dewasa mereka yang datar.
Interaksi dengan Manusia
Mola mola sering tertangkap secara tidak sengaja dalam jaring nelayan, yang dapat mengancam populasi mereka. Sebagai pemangsa ubur-ubur, mola mola membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Banyak organisasi konservasi yang bekerja untuk melindungi mola mola melalui penelitian dan program pelestarian.
Ancaman dan Konservasi
Meskipun Mola Mola tidak dianggap sebagai spesies yang terancam punah, mereka menghadapi berbagai ancaman yang dapat mempengaruhi populasi mereka.
Beberapa ancaman utama termasuk penangkapan ikan secara tidak sengaja (bycatch) dalam jaring ikan, pencemaran laut, dan perubahan iklim yang mempengaruhi suhu air dan ketersediaan makanan.
Penelitian dan konservasi ikan Mola Mola semakin meningkat, dengan berbagai upaya untuk mempelajari perilaku dan ekologi mereka serta melindungi habitat alami mereka. Pendidikan dan kesadaran publik juga penting untuk mengurangi ancaman dari aktivitas manusia.
Fakta Menarik tentang Mola Mola
- Mola mola adalah ikan bertulang terbesar di dunia.
- Mereka bisa melompat keluar dari air, meskipun tubuh mereka sangat besar.
- Mola mola dapat ditemui berjemur di permukaan air untuk menghangatkan tubuh mereka.
Banyak peneliti yang telah menghabiskan bertahun-tahun untuk mempelajari mola mola, mengungkapkan keunikan dan keindahan ikan ini.
Mola mola sering ditemukan di perairan sekitar Bali dan Nusa Penida, yang menjadi daya tarik bagi penyelam. Untuk melihat mola mola di alam liar, penyelam disarankan untuk menyelam di musim panas saat air lebih hangat.
Apakah Mola Mola Bisa Dimakan?
Dikutip dari situs CNN Indonesia, masyarakat dihimbau jangan memakan daging ikan Mola-mola karena banyak bakteri dan parasit di dalam tubuh ikan itu.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso mengatakan, untuk warga yang menemukan atau menangkap ikan jenis Mola-mola jangan sampai dijadikan konsumsi karena sangat berbahaya untuk kesehatan.
Ia mengatakan, dari hasil beberapa nekorupsi bahwa di tubuh ikan Mola-mola terdapat banyak cacing, bakteri dan parasit serta jamur dan bila dikonsumsi akan sangat membahayakan.
FAQs
Apa yang Membuat Mola Mola Unik?
Keunikan mereka terletak pada ukuran tubuh yang besar, bentuk yang tidak biasa, dan kebiasaan berjemur di permukaan air.
Bagaimana Cara Menemukan Mola Mola di Laut?
Untuk menemukan mola mola, carilah di daerah tropis dan subtropis dengan suhu air yang lebih hangat, terutama di dekat permukaan.
Apakah Mola Mola Berbahaya bagi Manusia?
Tidak, mola mola tidak berbahaya bagi manusia dan biasanya tidak agresif.
Berapa Lama Umur Mola Mola?
Mola mola dapat hidup hingga 10-20 tahun di alam liar.
Apa Upaya Konservasi yang Sedang Dilakukan?
Upaya konservasi termasuk penetapan kawasan perlindungan laut dan edukasi publik tentang pentingnya spesies ini.
***